Kamis, 10 Oktober 2013

DIFUSI


       
            Jika anda menuangkan setetes tinta berwarna ungu ke dalam sebotol air yang bening, dalam waktu beberapa saat tinta tersebut akan menyebar ke seluruh bagian  air sehingga air di dalam botol menjadi berwarna ungu seperti tinta. Dalam botol tersebut telah terbentuk suatu larutan yang homogen. Hal itu merupakan salah satu contoh peristiwa difusi. Apakah yang dimaksud dengan difusi?
Difusi merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat (padat, cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah, baik melewati membrane maupun tidak. Difusi termasuk proses transportasi pasif karena tidak memerlukan energi. Jika demikian, dari manakah kekuatan untuk melakukan difusi? Energi untuk proses difusi berasal dari gerak acak partikel atau molekul yang berdifusi.
Semua sel dipisahkan dari lingkungannya oleh membran sel. Transportasi zat kedalam dan keluar  sel dapat terjadi dengan cara difusi melewati membran sel. Syarat suatu partikel atau molekul dapat melewati membran sel dengan cara difusi adalah a) partikel atau molekul tersebut merupakan partikel atau molekul sederhana, b) berukuran kecil, serta c) dapat larut dalam air ataupun lemak. Jika cairan di sekeliling sel (ekstraseluler) berkonsentrasi lebih tinggi daripada konsentrasi cairan didalam sel (intraseluler), secara otomatis molekul-molekul dari cairan ekstraseluler akan berdifusi masuk kedalam sel. Demikian pula sebaliknya. Molekul-molekul atau partikel-partikel yang dibawa masuk kedalam sel tidak dapat ditimbun.
Transportasi zat dengan proses difusi berjalan lambat. Di antara tiga bentuk zat, yaitu padat, cair, dan gas, molekul-molekul gaslah yang paling mudah berdifusi. Faktor-faktor yang memengaruhi kecepatan (laju) difusi molekul melewati membran, antara lain perbedaan konsentrasi; jarak, area, da struktur tempat terjadinya difusi; ukuran serta tipe molekul yang berdifusi. Adanya pori-pori pada membran (sekat) meningkatkan proses difusi. Molekul-molekul berukuran kecil (misalnya, karbon dioksida). Molekul-molekul yang larut dalam air berdifusi cepat daripada molekul-molekul yang tidak larut dalam air.
embrane sel tersusun atas dua lapis lemak yang merupakan penghalang bagi, antara lain, molekul-molekul besar (seperti molekul-molekul glukosa), molekul-molekul polar (seperti asam amino dan asam lemak), serta ion-ion. Oleh karena itu, molekul-molekul tersebut sering kali melewati membrane dengan cara difusi yang dibantu oleh protein membran khusus. Proses difusi seperti itu dinamakan difusi fasilitatif. Protein pembantu tersebut memiliki moleku-molekul berukuran besar dan bersifat hidrofilik. Ada dua macam protein yang berperan dalam difusi fasilitatif, yaitu protein saluran dan protein pembawa. Kecepatan difusi fasilitatif bergantung pada perbedaan konsentrasi dan julah protein pembantu yang terdapat dalam membran. Contoh difusi fasilitatif adalah difusi ADP (adenosine diphosphate) kedalam dan difusi ATP (adenosine triphosphate)keluar dari mitokondria atau transpor glukosa dalam sel-sel dara merah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar