Kamis, 28 November 2013

Dahlan Iskan


Mengenal Sosok Inspiratif
Seorang Dahlan Iskan


Dahlan Iskan, Direktur Utama PT PLN (Persero) itu sekarang ditunjuk menjadi menteri BUMN di kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Siapa sebenarnya dia?
Dahlan Iskan yang lahir (tanggal 17 Agustus 1951) di Magetan, Jawa Timur ini memulai karirnya sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada 1975. Dahlan Iskan dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orangtuanya lupa tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus dengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Adapun di 1976, dia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang. Pada reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa Abubakar pada tanggal 18 Oktober 2011.
Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu lima tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300 ribu eksemplar. Namun semangat dan kerja kerasnya membuktikan kepiawaian beliau sebagai seorang tauladan. Seorang pemimpin yang dengan cermat mengelola bagian produksi hingga pemasaran. Ide-idenya secepat gaya bicaranya, lugas dan ceplas-ceplos. Pemimpin yang selalu datang paling pagi dan pulang juga paling pagi. Kristalisasi keringatnya yang meskipun sempat menggerogoti kesehatannya, kini terbayar manis.
Ini adalah sekilas tulisan Dahlan Iskan saat awal-awal membenahi JawaPos:
“Saya dulu pernah mendengar seseorang bertanya dimana itu JawaPos?, dan saya jawab, “JawaPos itu di depan bank karman”, Bank kecil yang tempatnya hampir tidak terlihat itu masih lebih terkenal dari kantor JawaPos, mulai saat itu saya bertekad untuk menjadikan JawaPos lebih dikenal setidaknya jika ada yg bertanya dimana letak Bank karman, maka saya akan menjawab dengan bangga, “Bank karman itu di depan JawaPos”
Lima tahun kemudian, terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, di mana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada 1997, ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta.
Di tangan Dahlan, Jawa Pos juga berkembang ke stasiun televisi lokal. Pada 2001, RTV menjadi stasiun televisi lokal pertama Jawa Pos Grup di Pekanbaru. Tidak lama kemudian, pada tahun yang sama, Jawa Pos melahirkan JTV di Surabaya. Pada 2008, Jawa Pos Group telah memiliki 12 stasiun televisi lokal di berbagai provinsi di Indonesia.Dalam beberapa tahun terakhir, Jawa Pos juga terjun ke industri listrik. Power plant pertama Jawa Pos beroperasi di Gresik, untuk memenuhi kebutuhan listrik perusahaan. Sekarang, Jawa Pos juga sudah memiliki pembangkit listrik komersial, yaitu Pembangkit Pembangkit Listrik Tenaga Uap Embalut Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
PLTU Embalut dikelola PT Cahaya Fajar Kaltim dan merupakan power plant pertama yang dimiliki swasta di luar Jawa. Dahlan duduk sebagai direktur utama, namun saat ini sudah digantikan oleh Zainal Muttaqin, orang kepercayaan Dahlan yang juga bos Grup Kaltim Post.Sebelumnya, ketika dilantik sebagai orang pertama di PLN, Dahlan Iskan tampil beda dari biasanya. Bos Jawa Pos itu berbaju necis, mengenakan setelan jas, berdasi, berkopiah, dan bersepatu pantofel. Padahal, sehari-harinya Dahlan terbiasa mengenakan sepatu kets.
Dahlan Iskan sebagai Direktur Utama PLN pernah menulis tentang besarnya tekanan publik atas kesalahan yang “nyatanya” tidak semuanya hasil ketelodoran PLN.Sebagai contoh beliau menceritakan ketika listrik di Bandara Soekarno-Hatta tiba-tiba padam, spontan seluruh publik ramai menghujat PLN. Seolah sudah sepatutnya ketika listrik mati, tidak perlu pemikiran dan investigasi lebih lanjut, pasti PLN yg salah. Tidak ada yang berfikir bagaimana seharusnya pihak bandara memikirkan penyediaan tenaga cadangan ketika ada masalah seperti ini. Kemana UPS yang seharusnya mengambil alih ketika ada gangguan aliran listrik? tidak ada yang peduli. Mulai saat itu beliau bertekad akan membuat nama baik PLN setidaknya setingkat lebih tinggi dari Bandara Soekarno-Hatta, sehingga suatu saat ketika listrik Bandara padam, publik tidak langsung menyalahkan PLN namun mempertanyakan pengelolaan Bandara lebih dulu.
Cerita lain saat perusahaan kontraktor asal Jepang, Mitsubishi, secara tidak sengaja menghantam instalasi listrik di Muara Karang, Jakarta membuat sebagian kawasan Jakarta padam. Hari itu nama PLN juga babak belur. Bisa-bisa akan berbulan-bulan lagi terjadi pemadaman bergilir. Orang tahunya PLN itu memang sudah parah. Tidak mungkin Mitsubishi bisa salah. Pasti PLN yang salah. Apalagi pihak Mitsubishi yang semula sudah setuju untuk meminta maaf secara terbuka ke publik, akhirnya menolak. Alasannya kantor pusatnya di Tokyo tidak setuju.
Sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mendorong agar para direksi BUMN membangun kepercayaan masyarakat dengan segala cara. Seluruh direksi BUMN harus berkorban untuk membangkitkan kepercayaan masyarakat.
Dahlan mencontohkan sewaktu ia menjadi direktur utama PT. PLN (Persero), kepercayaan masyarakat terhadap PLN nyaris tidak ada. Untuk membangun kepercayaan masyarakat, PLN memerlukan suatu pengorbanan untuk bangkit menuju kepercayaan dari sesuatu yang tadinya sangat tidak dipercaya.
“Saya mengorbakan diri, saya tidak mengambil gaji selama jadi dirut, tidak mau pakai mobil dinas, tidak mengambil rumah dinas,” kata Dahlan Iskan diskusi panel sekaligus peluncuran buku Transformasi BUMN Menuju Pentas Global di Jakarta
Menurut Dahlan, sebenarnya dia ingin mengambil segala fasilitas dari PLN namun untuk membangun kepercayaan dari masyarakat, langkah membangun kepercayaan harus dimulai dari dirinya sendiri. “Untungnya kekayaan saya sebelumnya dari Jawa Pos sudah banyak, jadinya tidak berkorban-korban banget. Mobil ada, rumah juga ada,” katanya.
Riwayat Hidup Dahlan Iskan:
Nama: Dahlan Iskan
Lahir: Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951
Jabatan: Menteri BUMN 19 Oktober - sekarang, Chairman Jawa Pos Grup, 2000 - sekarang.
Istri: -
Anak: Azrul Ananda, Isna Fitriana
Agama: Islam
Pendidikan: Fakultas Hukum IAIN Sunan Ampel, Minout Indonesia LPPM (1979), FINNON LPPM (1980).
Karier:
1).Wartawan majalah Tempo (1976)
2).Pemimpin surat kabar Jawa Pos sejak 1982
3).Komisaris PT.Fangbian Iskan Corporindo (FIC) 2009
4).Direktur Utama Perusda PT. PWU Jatim Group (2000)
5).Komisaris pabrik kertas Adiprima Suraprinta
6).Komisaris Power Plant PT. Prima Elektrik Power di Surabaya
7).Direktur Utama Power Plant PT.Cahaya Fajar Kaltim
8).Komisaris Kaltim Elektrik Power
9).Ketua Umum Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) se-Indonesia
10).CEO Jawa Pos Group, 2000
11).Direktur Utama PLN 23 Desember 2009 - 19 Oktober 2011
12).Menteri BUMN, 19 Oktober - sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar